RECORDING

     Membuat rekaman lagu/ instrumental, saat ini  bukan merupakan hal yang terlalu exslusive seperti sepuluh tahun kebelakang, bisa dilakukan siapa saja di rumah, tidak perlu ke label. Pada prinsipnya recording yang pertama dan terpenting yang harus dipunyai adalah kepekaan telinga yang mengoperasikan recording. Semua orang punya telinga tetapi tidak semua orang peka terhadap tone dan freqwencynya. Terkadang dengan software dan hardware bagus masih kalah dengan alat yang biasa biasa aja dikarenakan faktor telinga.

  • HARDWARE

Yang dibutuhkan untuk proses recording secara prinsip yang primer adalah komputer, bisa pc, laptop, notebook, iphone,atau android. Untuk pc, laptop, notebook, spek Prosesor dan RAM yang tinggi semakin memudahkan proses recording. Untuk pertama kali saya recording saya memakai Intel Atom dengan RAM 1Gb, sudah bisa untuk membuat proses recording. Untuk aplikasi recording di smartphone juga sudah ada tinggal download di playstore dll.

Yang ke dua adalah Soundcard, interface, atau converter yang fungsinya merubah dari signal analog dari alat musik kita menjadi signal digital sehingga bisa dijadikan data di komputer.  Souncard juga dibutuhkan untuk mengurangi latency, yaitu perbedaan waktu yang lebih lambat dari sentuhan kita dia alat musik ke suara yang keluar di komputer.

Hardware sekunder bisa di pakai seperti preamp, mixer, rack efect, stompbox, dan alat alat lain yang sekiranya diperlukan dan disukai tonenya oleh pembuat musiknya.

  • SOFTWARE

Beberapa software untuk recording bisa di install di komputer seperti Nuendo, Cubase , Cakewalk,  Protools, FLStudio, dan lainnya. Bisa dibeli di toko musik, bisa download di internet, dan ada juga yang bajakan juga, pokoknya komplit. Nah untuk yang ngga ada drum, bisa juga pake software drum seperti Additive, EZ, FL, dll.. Jadi ngga perlu drum beneran untuk bikin lagu.

  • MONITOR

Sound monitor bisa berupa speaker recording yang flat, dan bisa juga pake headphone khusus recording, nah kalo ngga ada bisa juga dicolok ke speaker apa aja.  Untuk recording monitornya dibutuhkan yang flat, tidak terlalu low, high, atau mid respon, hal ini diperlukan untuk mempermudah mixing , mempermudah memperjelas freqwencynya. kalo tidak punya yang flat ya ok sajalah, yang penting speakernya biasa didengerkan sehingga tau karakter speakernya.

  • ALAT MUSIK

Kalo mau recording ngga ada gitar, bass, dan alat musik lain kayaknya lucu juga. Tetapi dengan perkembangan tehnology ada beberapa software untuk pengganti drum, bass, cello, dll.. tapi sound memang tidak natural, hanya lebih memudahkan saja memberi sentuhan2 di lagu. Alat musik, efek, ampli, mic vocal, drum tinggal disusun dan tinggal dimasukkin ke soundcard. Oh iya jangan lupa kalau gitar recordingnya pakai efek aatau preamp secara direct, harus ada cabinet simulator sebelum masuk soundcard. Bisa juga di olah di softwarenya tetapi saya lebih prefer cabinet simulator sebelom soundcard.

  • PROSES

Yang pertama dilakukan adalah melakukan rekaman per track untuk masing-masing instrumen. Tidak dibatasi berap track untuk satu instrumen. Untuk giatar biasanya dibutuhkan track kanan, track kiri, kalo distorsi kurang tebal tinggal dibikin track baru untuk didouble, bisa juga dengan copy paste track tetapi di geser track timenya dikit biar terasa sound tebal dan lebar. Yang ke dua setelah recording pertrack adalah edit satu persatu track dengan memilih di frkwency yang tepat dengan memberikan eq di masing masing track, dan memberikan plugin2 efek seperti compressor, reverb dan lain lainnya. Untuk edit freqwency untuk mencari tone yang bagus saya biasa membandingkan dengan instrumen group lain yang saya sukai. Yang ke tiga adalah mixing, balancing semua track, mana yang didepan mana ditengah, mana dibelakang, dengan freqwency berbeda, diolah agar menghasilkan lagu yang enak didengar. Mixing sangat sangat diperlukan untuk diperoleh hasil yang maximal yang bisa maxsimal untuk masteringnya. Kalo mixing acak adut, maka masteringnya bisa dipastikan berantakan, dan diulang proses mixingnya. Seperti biasa untuk mixing saya juga memperbandingkan mixing dengan lagu yang dijadikan acuan, itu akan mempermudah untuk mencari hasil maximalnya. Karena telinga kita dalam proses mixing , semakin lama telinga semakin punya persepsi musik sendiri, nah untuk menstabilkan persepsi itu saya biasanya nyetel lagu acuan saja. Yang selanjutnya adalah mastering, secara mudah dimastering adalah menaikan gain menjadi standard industri musik dimana lagu diposisikan di level  O db. Kalau lebih terdengar sember dan peak, kalau kurang dr O db terdengar kecil suaranya dari lagu band band yang dipasar. Mastering bisa juga menambahhkan plugin seperti reverb, equalizer, puncher, compressor, stereo expander, dan lain-lainya yang sesuai selera. Kalo sudah mastering tinggal di convert ke MP3 atau wav. Nah, sudah selesai, hasilnya sudah bisa didenger di handphone, dll.. Kalo hasil belom maximal bisa diulangi dari proses mixing lagi. Kalo untuk membuat lagu bisa diputar di cd tinggal diburning aja hasil akhir ke cd.

Thanks kawan-kawan, semoga bermanfaat..

Selamat menjalankan puasa bagi yang menjalankan dan selamat beraktivitas!!